Kamis, 25 November 2010
Saat Tepat Memutuskan Cinta si Dia
DALAM cerita asmara, ada masa-masa indah juga tak menyenangkan. Saat berbagai konflik kecil semakin sering muncul dan memuncak, pikirkan kemungkinan untuk putus dari si dia.
Berbeda keinginan sah-sah saja, misalnya pilihan tempat kencan, sebagai warna-warni indah sepasang insan yang sedang dilanda asmara.
Namun, kalau belakangan Anda merasakan banyak perbedaan keinginan dan harapan dengannya, masalah jadi semakin serius dan menggiring Anda berdua pada kata “putus”.
Ketahui tanda-tanda hubungan sebaiknya diakhiri agar Anda tidak menghabiskan lebih banyak waktu, pikiran, dan perasaan untuk sebuah hubungan yang tidak sehat lagi.
Bertengkar di depan banyak orang
Berselisih dengan kekasih sambil berteriak mengeluarkan kata-kata tidak sopan di depan publik adalah hal buruk,. Hubungan Anda sudah di luar kendali.
Ia bahkan sudah tidak peduli lagi banyak orang mendengar masalah Anda berdua. Ini tanda jelas bahwa ia tak lagi menghormati Anda.
Kalau ingin mengucapkan kata putus, ajak dia ke pinggir jalan dan utarakan alasan sebenarnya.
Minim kontak
Saat awal hubungan, setiap detik di pikiran Anda adalah si dia. Rasanya ingin selalu mendengar suara dan membaca kata-kata mesranya, baik lewat telepon, sms, email, chatting, dan lainnya.
Kini, Anda bahkan malas bicara, meski lewat pesan teks. Panggilan masuk dan suara indahnya sudah tak lagi Anda tunggu-tunggu. Bahkan, Anda mulai mengacuhkan usahanya menghubungi Anda.
Malas bicarakan masa depan
Salah satu hal mengasyikkan kala Anda akan menjadi bagian hidup seseorang adalah merencanakan masa depan bersamanya.
Bagaimana dan di mana menghabiskan waktu liburan, di mana ingin membangun rumah, ataupun memikirkan nama anak-anak kelak, dan berbagai rencana indah lain. Hal tersebut menguatkan perasaan bahwa Anda berdua akan selalu bersatu untuk menjadi dewasa bersama.
Kini, saat topik pembicaraan tersebut mengundang reaksi hanya berupa anggukan atau gelengan darinya, Anda tak lagi diprioritaskannya.
Enggan bertemu
Saat baru jadian, begitu banyak keinginan menghabiskan waktu berdua. Sekarang, Anda bahkan kesulitan mengatur kencan untuk menjaga cinta tetap hidup. Anda lebih bahagia saat duduk santai di rumah menonton televisi atau DVD, dan segala hal untuk menghindari diri berdekatan dengannya.
Mudah berselisih
Anda terbiasa melihatnya sebagai pribadi yang humoris. Tapi kini, kata-katanya sering kali menyakitkan. Bahkan hal kecil bisa menjadi bahan perselisihan, yang dulu hanya menjadi sebuah guyonan.
(sumber)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar