Serba salah jadi seorang istri, seringkali apapun yang dilakukan tetap saja menuai kritikan suami
Kalau dia keluar rumah, kita
menilainya tidak betah di rumah, mengabaikan urusan anak-anaknya dan
membiarkan mereka dididik oleh pembantu. Sedang kalau dia mengurung
dirinya di dalam rumah kita berkata bahwa dia enggan menambah wawasannya
melalui pertemuan dengan orang lain atau malas menambah pengetahuannya
menyangkut apa yang terjadi di luar batas rumah.
Kalau ia tidak bertanya tentang
ihwal pekerjaan suaminya, kita menilainya sebagai perempuan yang tidak
memiliki arti, tidak dapat meningkat bersama suaminya menuju masa depan,
dan tidak juga berusaha untuk berbagi kesulitan dengan suaminya. Sedang
bila ia menanyakan ihwal pekerjaan suaminya, maka kita berkata bahwa
dia ingin mencampuri segala urusan suaminya.
Kalau dia sayang ibunya dan
menggunakan setiap kesempatan untuk mengunjunginya, maka kita menilainya
masih kekanak-kanakan; berlari menuju ibu untuk meminta saran buat
setiap langkah yang diayunkannya. Sedang bila ia mengurangi kunjungannya
kepada ibunya, ia dinilai perempuan yang angkuh yang enggan meraih
manfaat dari pengalaman ibunya.
Kalau dia berbicara tentang
politik, kita berkata bahwa dia ingin memamerkan pengatahuannya. Sedang
kalau dia berbicara menyangkut tetangga, kita berkata bahwa dia seorang
yang sempit wawasannya, yang tidak memerhatikan kecuali persoalan yang
remeh. Kalau dia berbicara tentang cinta, ia dinilai sebagai wanita
picik yang menduga bahwa dunia hanyalah cinta dan asmara.
Kalau dia mengabaikan
pakaiannaya, kita menilainya perempuan bodoh yang menduga bahwa tujuan
kerapian adalah memancing suami bukan untuk mempertahankannya. Tetapi
bila dia memerhatikan pakaiannya kita menuduhnya masih remaja dn bahwa
dia lupa bahwa suaminya membeli untuknya pakaian melalui keringat, darah
dan stres yang dialaminya.
Kalau dia meminta kepada
suaminya agar diajak ke pesta, kita menuduhnya sangat egois dan lupa
bahwa suaminya butuh istirahat setelah bekerja keras. Sedang kalau dia
mengusulkan kepada suaminya agar tetap berada dirumah, kita menuduhnya
sebagai pencemburu yang memenjarakan suami di rumah dan menghalanginya
menghirup udara segar.
Wahai para suami, cobalah mengerti kami!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar